Tenaga air telah berkontribusi banyak
bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu.
Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa penggunaan kincir air untuk
pertanian, pompa dan fungsi lainnya telah ada sejak 300 SM di Yunani, meskipun
peralatan-peralatan tersebut kemungkinan telah digunakan jauh sebelum masa itu.
Pada masa-masa antara jaman tersebut hingga revolusi industri, aliran air dan
angin merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain energi yang
dibangkitkan dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air yang
mengalir kemudian berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan pada
desain tenaga air yang menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles
dibagian luar Paris, Prancis. Sistem tersebut memiliki kapasitas yang sepadan
dengan 56 kW energi listrik.
Sistem tenaga air mengubah energi dari
air yang mengalir menjadi energi mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi
listrik. Air mengalir melalui kanal (penstock) melewati kincir air atau
turbin dimana air akan menabrak sudu-sudu yang menyebabkan kincir air ataupun
turbin berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik,
perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada generator. Energi
yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai
ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.
Jumlah daya listrik yang dapat
dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik tenaga air tergantung pada
ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya. Ketinggian (h)
menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit (EP = m
x g x h). Laju aliran air adalah volume dari air (m3) yang
melalui penampang kanal air per detiknya (q m3/s). Daya teoritis kasar
(P kW) yang tersedia dapat ditulis sebagai:
Daya yang tersedia ini kemudian akan
diubah menggunakan turbin air menjadi daya mekanik. Karena turbin dan peralatan
elektro-mekanis lainnya memiliki efisiensi yang lebih rendah dari 100%
(biasanya 90% hingga 95%), daya listrik yang dibangkitkan akan lebih kecil dari
energi kasar yang tersedia. Gambar 1 menunjukkan pusat pembangkit listrik tenaga
air pada umumnya.
Laju q dimana air jatuh dari
ketinggian efektif h tergantung dari besarnya luas penampang kanal. Jika luas
penampang kanal terlalu kecil, daya keluaran akan lebih kecil dari daya optimal
karena laju air q dapat lebih besar. Di lain pihak, ukuran kanal tidak
dapat dibuat besar secara sembarangan karena laju air q yang melalui
kanal tergantung dari laju pengisian air pada reservoir air di belakang
bendungan.
Volume air pada reservoir dan
ketinggian h yang bersangkutan, tergantung dari laju air yang masuk ke
dalam reservoir. Selama musim kering, ketinggian air pada reservoir dapat
berkurang karena jumlah air dalam reservoir lebih sedikit. Selama musim hujan,
ketinggiannya dapat naik kembali karena air yang masuk dari berbagai aliran air
yang mengisi bendungan. Fasilitas pembangkit listrik tenaga air harus di desain
untuk menyeimbangkan aliran air yang digunakan untuk membangkitkan energi
listrik dan jumlah air yang mengisi reservoir melalui sumber alami seperti
curahan hujan, salju, dan aliran air lainnya.
Pembangkit listrik tenaga air merupakan
aplikasi energi terbarukan yang terbesar dan paling matang secara teknologi,
dimana terdapat 678.000 MW kapasitas daya listrik yang terpasang di seluruh
dunia, yang menghasilkan lebih dari 22% listrik dunia (2564 TWh/tahun pada
1998). Dalam hal ini, 27.900 MW merupakan pembangkit skala kecil yang
menghasilkan listrik 115 TWh/tahun. Di eropa barat, pembangkit listrik tenaga
air berkontribusi sebesar 520 TWh listrik pada tahun 1998, atau sekitar 19%
dari energi listrik di Eropa (sehingga menghindari emisi dari sejumlah 70 juta
ton CO2 per tahun-nya). Pada sejumlah negara di Afrika dan Amerika Selatan,
pembangkit listrik tenaga air merupakan sumber listrik yang menghasilkan lebih
90% kebutuhan energi listriknya. Gambar 2 memperlihatkan pembangkitan energi
listrik dari air dunia yang meningkat secara dinamis tiap tahunnya. Di samping
pembangkit listrik tenaga air yang berkapasitas besar yang telah ada, masih
terdapat ruang untuk pengembangan lebih jauh dimana diperkirakan hanya sekitar
10% dari total potensi air di dunia yang telah digunakan.
Air yang tersimpan dapat digunakan
ketika dibutuhkan, baik secara terus-menerus (jika ukuran reservoirnya cukup
besar) atau hanya saat beban listrik sangat dibutuhkan (beban puncak).
Keuntungan dari pengaturan penyimpanan air ini tergabung dengan kapabilitas
alami dari pembangkit listrik tenaga air yang memiliki respon yang cepat dalam
ukuran menit terhadap perubahan beban. Oleh karena itu, pembangkit jenis ini
sangat berharga karena memiliki pembangkitan listrik yang fleksibel untuk
mengikuti perubahan beban yang terduga maupun yang tak terduga.
Pembangkit listrik tenaga air berskala
besar telah berkembang dengan baik dan digunakan secara luas. Di perkirakan
bahwa 20% hingga 25% dari potensi air skala besar di dunia telah dikembangkan.
Pembangkit listrik tenaga air skala besar merupakan sumber energi terbarukan
yang paling diinginkan berdasarkan ketersediaan dan fleksibilitas dari sumber
energinya. Pada tahun 2008 telah dibangun proyek Three Gorges Dam yaitu PLTA
dengan skala 22.5 GW dengan membendung sungai Yangtse di Cina dan merupakan
PLTA terbesar di dunia saat ini. Pembangunan PLTA berskala besar membutuhkan
biaya awal yang besar sementara biaya operasinya sangat kecil. Hal ini berbeda
dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan diesel.
Di Indonesia terdapat banyak sekali
potensi air yang masih belum dimanfaatkan. Seperti sungai-sungai besar maupun
kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus
untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum
terjangkau energi listrik. Pengembangan dapat dilakukan dalam bentuk mikrohidro
ataupun pikohidro yang biayanya relatif kecil. Proyek ini dapat dilakukan
secara mandiri, seperti yang telah dilakukan oleh tim PALAPA – HME ITB di
kampung Cilutung dan Awilega, desa Jayamukti kabupaten Garut, Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar