Senin, 01 Juli 2013

Sayap Kupu-Kupu, Pengilham Interferometric Modulator.

Siapa sih yang gak kenal kupu-kupu? Hewan yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Butterfly ini, ternyata selain warna-warni sayapnya yang cantik, juga telah menjadi bahan penelitian dari para fisikawan lohh!! Mau tau kenapa? Okey, biar pada kagak kepo, aku kasi tau dehh.. 
Gini, temen-temen yang baca pernah merhatiin gak warna sayap kupu-kupu? Asal tau aje nih yee, kupu-kupu tu padahal gak punya yang namanya pigmen warna! Setelah diketahui, ternyata sayap kupu-kupu tuh punya material yang bisa merefleksikan cahaya yang datang pada dirinya. Terus diinterferensiin deh jadi warna-warni yang cantik. Nah, karena itu para fisikawan ingin meneliti. Sama halnya dengan sayap kupu-kupu nih temen-temen, begitu juga yang akan ditunjukkan oleh sebuah perangkat yang namanya Mirasol Display. Perangkat buatan Qualcomm. Nah, karena sayap kupu-kupu menghasilkan warna dari cahaya lingkungan untuk membuat interferensi, sehingga terciptalah warna-warna tertentu.  Lalu Mirasol display meniru prinsip sayap kupu-kupu ini untuk menghasilkan suatu layar dengan tampilan yang memukau dan berwarna-warni.

Sudah jelas kan? Sekarang beralih dulu ke teknologi yang namanya Interferometric Modulator (IMOD).  IMOD itu, suatu teknologi yang bisa membuat variasi warna pada suatu tampilan (display) dari interferensi atau cahaya yang direfleksikan. IMOD akan menghasilkan suatu tampilan yang akan terlihat jelas walaupun di bawah cahaya matahari. Alat ini, mempunyai elemen yang sangat kecil, diantaranya MEMS (micro-electro-mechanical system) berukuran 10-100 mikrometer. MEMS ini sendiri tersusun oleh dua lempengan konduktif. Pertama, thin film stack on a glass substrate, yang kedua adalah reflective membrane di bawahnya. Komponen ini kemudian dikenal sebagai subpixel.
Mau tau cara kerjanya kan? Nih, subpixel mempunyai dua state, yaitu open state dan closed/collapsed state. Jika tegangan/ beda potensial bias mengenai reflective membrane pada open state, maka cahaya datang akan dipantulkan, sehingga menghasilkan warna tertentu atau dengan kata lain merefleksikan panjang gelombang tertentu. Sebaliknya, pada collapsed state, jika tegangan mengenai reflective membrane, semua cahaya akan diserap dan tidak ada yang dipantulkan kembali, sehingga subpixel berwarna hitam. Umumnya nih, pixel terdiri dari tiga warna subpixel, yaitu merah, hijau, dan biru. Masing-masing warna terdiri dari empat belas subpixel yang terbagi menjadi dua kolom. Setiap subpixel dengan warna tersebut mempunyai jarak yang berbeda antarlempeng konduktifnya. Untuk menghasilkan warna-warna yang berbeda, setiap subpixel akan mengalami open state dan collapsed state secara bergantian, tergantung dari warna yang akan ditampilkan.
Udah kan, ehh, pada tau gak? Si Interferometric Modulator ini juga punya kelebihan dibanding tekonoli sebelumnya. Mau bukti? Ini dia...
1.Hemat energi. Dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, yaitu LCD(Liquid Crystal Display) dan Organic Light Emitting Diode (OLED),produk baru ini lebih hemat energi temen.
2. Dapat terlihat jelas dibawah sinar matahari. IMOD display bisa terlihat dengan jelas pada kondisi cahaya apapun, termasuk ketika di bawah sinar matahari. Bahkan semakin cerah terlihat dengan cahaya lingkungan yang cerah pula.
3. Menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi.Tampilannya berwarna jelas dengan gambar beresolusi tinggi. Sangat baik untuk aplikasi multimedia.
4.Daya tahan tinggi. Tahan terhadap sinar UV dan suhu ekstrim.
5.Integrasi mudah. standard mobile system.
Oke temen, sekian dulu yaa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar