Rabu, 26 Juni 2013

Kertas dari Daur Ulang Limbah Tebu

 Sebelum saya lebih jauh ngelantur soal pembuatan kertasnya saya ingin bercerita dulu mengenai latar belakang mengapa limbah tebu yang biasanya sudah tak terpakai dan tersaring airnya menjadi gula bisa menjadi kertas yang biasa kita pake sehari-hari. Okelah kalo begitu, saya mulai yah .

 Pernah kebayang gak sih? Rata-rata kegiatan kita ada aja yang pakai kertas. Mulai dari tulis-menulis, surat-menyurat, dari jenjang TK sampai kuliahan, pasti lebih banyak menggunakan kertas sebagai alas untuk menulis, maka dari itu, kebutuhan akan kertas seiring dengan pertumbuhan penduduk juga makin besar. Namun dilapangan, kayu yang digunakan untuk pembuatan kertas misalnya pinus, itu semakin menipis. Juga karena bahan baku yang sebagian besar menggunakan zat kimia, secara langsung maupun tidak limbah kertas ini akan menjadi polusi bagi bumi kita ini, Gawat kan? Makanya pemerintah sedang mencari alternatif bahan baku kertas. Yaitu limbah tebu.

Sudah paham kan mengapa limbah tebu digunakan untuk membuat kertas? Sekarang kita beralih dulu ke yang namanya Bagase. Pada tau nggak yang namanya bagase? Yup! Bagase itu hasil samping pabrik gula setelah dilakukan proses ekstrak dan pengempaan. Untuk memperoleh kualitas bagase yang baik, maka ada sebuah proses wajib nih yaitu pemisahan jaringan dasar. Langsung lanjut ke alat & bahan prouksi ya.

 Berikut merupakan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kertas dari limbah gula. 1) Alat :
 a. Oven b. Rotary Digester c. Disindegrator d. Hidrolic Sceneer e.Centrifuge f. Niagara Beater Hollander g. Canadian Standar Freeness h. Stock Chest i. Alat Pres Lembaran Pulp j. Ember k. Saringan Kawat l. Alat Pembentuk Lembaran Pulp m. Tearing Tester n. Folding Tester dan o. Bgrihtness Tester 2) Bahan : a. 24 kg Bagase b. Larutan pemasak (asam asetat glasial dengan konsentrasi 96%) sebanyak 168 L c. Air sebanyak 72 liter d. Kemudian, setelah alat dan bahan sudah siap, kita melangkah ke proses pembuatannya. Dimulai dengan persiapan bagase. Yaitu, mencuci ampas tebu dan menjemurnya sampai kering, kemudian tumbuk ampas tebu hingga yang tersisa hanya serat-seratnya untuk menghilangkan empulurnya. Ditampi kemudian diambil 1000 g per satu kali masak. Langkah kedua, pemasakan pulp yang dilakukan dengan pelarut asam asetat dan air. Sebanyak 1000 g ampas tebu lalu dimasukkan ke dalam rotary digester. Setelah pemasakan dilakukanlah pencucian pulp, yang bertujuan membebaskan pulp dari larutan pemasak. Pencucian dilakukan hingga pulp tidak mengandung lagi asam asetat yang ditandai dengan hasil cucian bening. Proses keempat disebut dengan disintergrasi. Tujuannya adalah untuk memisahkan serat. Proses ini dilakukan dengan disintegrator yang memiliki prinsip kerja seperti blender. Pulp yang telah jenuh dimasukkan ke dalam disintegrator dengan menggunakan air sebagai media pemisahan serat. Disintegrasi dilakukan hingga pulp terurai menjadi serat-serat mandiri. Proses ini dilakukan selama 3-5 menit. Setelah melalui proses penguraian serat, pulp yang sudah menjadi seratserat mandiri tersebut lalu disaring menggunakan hidrolic screener. Setelah tersaring, kemudian dikeringkan lagi di dalam mesin centrifuge. Pulp hasil sentrifugasi lalu ditimbang untuk ditentukan rendamannya. Beralih ke proses selanjutnya ya, yaitu penggilingan pulp menggunakan Niagara Beater Hollander. Setelah digiling, pulp yang telah digiling lalu dibawa ke dalam alat pengaduk (stock chest), dengan suspensi pulp sebanyak 1430 L dibentuk pada derajat kehalusan 200-300 derajat freeness. Setelah menjadi lembaran-lembaran kertas, maka kertas tadi harus melewati pengujian fisik yang meliputi ketahanan lipat, sobek dan sifat optik. Barulah setelah lulus uji, kertas tersebut siap dipasarkan.
 Bagaimana? Udah tau kan gimana proses pembuatan kertas dari limbah gula. Semoga Bermanfaat:) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar